Sabtu, 04 Oktober 2014

Kelompok Sosial


I.                   KELOMPOK SOSIAL

Kelompok sosial merupakan suatu gejala
yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Mungkin tidak disadari, namun suatu kenyataan yang dihadapi ialah bahwa sejak lahir hingga kini telah menjadi anggota bermacam-macam kelompok. Banyak para ahli mendenifisikan kelompok sosial. Diantaranya :
1.      Soerjono Soekanto
Kelompok sosial yaitu Himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling hubungan diantara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
2.      Mayor Polak
Kelompok sosial yaitu Sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.
3.      Robert K. Merton
Sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
4.      Menurut Mac Iver & Charles H.Page
Himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama, yang bersifat mempengaruhi dan saling menolong.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah himpunan atau suatu kesatuan manusia yang hidup bersama yang saling berinteraksi dan berhubungan sesuai dengan pola yang ada dan memberikan pengaruuh timbal balik.

II.                KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL

1.      DURKHEIM : SOLIDARITAS MEKANIK DAN SOLIDARTAS ORGANIK
Dalam bukunya The Division of Labor in Society, ia membedakan antara kelompok yang didasarkan pada :
a.       Solidaritas mekanik
Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
·         Menandai masyarakat yang masih sederhana dan dinamakan segmental
·         Kelompok manusia tinggal tersebar dan hidup tersebar dan terpiah dari yang lainya
·         Masing-masing kelompok dapat memenuhi keperluan mereka tanpa memerlukan bantuan atau kerja sama dengan kelompok diluarnya
·         Masing-masing anggota pada umumnya dapat menjalankan peran yang di perankan oleh anggota lain
·         Pembanggian kerja belum berkembang
·         Peran anggta sama sehingga ketidakhadiran seorang anggota kelompk tidak mempengaruhi kelangsungan hidup kelmpok karena peran anggota tersebut dapat di kerjakan orang lain
·         Setiap kelompok hidup mandiri sehigga kelangsungn hidunya tidak tergantung pada kelompok lain
·         Masyarakat di ikat oleh kesadaran kolektif yaitu kesadaran bersama yang mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok dan bersifat ekstern dan memaksa
·         Sanksi terhadap pelanggaran hukum bersifat represif yaitu barang siapa yang melanggar solidaritas social dia diknai hokum pidana
Dari cirri-ciri solidaritas meknik, kita dapat menyimpulkan bahwa contoh kelompok solidaritas mekanik yaitu masyarakat pada zaman riitif atau zaman purba.
b.      Solidaritas organik
Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antaranggota. Ciri–ciri solidaritas organik adalah sebagai berikut:
·         Masyarakat yang telah mengenal pembagian kerja yang rinci dan dipersaukan oleh kesalingtergantungan antar bagian
·         Setiap anggota menjalankan peran yang berbeda dan diantara bagian peran yang dapat salingketergantungan laksana ketergantungan antara bagian suatu  organisme biologis  
·         Ketidakhadiran pemegang peran tentu tertentu akan mengakibatkan gangguan pada kelamgsungan hidup masyarakat
·         Hukum yang menonjl adalah hukum perdata, artiya siapa yang melanggar harus membayar ganti rugi.
Contoh kelompok solidaritas organik yaitu masyarakat yang modern yang telah mengenal adanya system kerja sama untuk memenuhi hidupnya.

2.      TONNIES : GEMEINSCHAFT DAN GESELLSCHAFT
Tonnies merupakan tokoh sosiologi klasik. Dia mengklasifikasikan kelompok soial yaitu:
a.       Gemeinschaft
Gemeinschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Gemeinscfaft memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu:
·         Kehidupan bersama yang intim
·         Pribadi dan ekslusif
·         Suatu keterikatan yang dibawah sejak lahir.

Gemeinschaft atau paguyuban dibagi dalam tiga tipe, yaitu :

·          Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood)
Kelompok genealogis adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan nenek moyang.
Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.

·         Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)
Komunitas adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas. Contoh: Beberapa keluarga yang berdekatan membentuk RT(Rukun Tetangga), dan selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk RW (Rukun Warga).
Contoh: Rukun Tetangga, Rukun Warga.
·         Paguyuban karena jiwa-pikiran (gemeinschaft of mind)
Yaitu yang terdiri dari orang-orang yang walaupun tak memiliki hubungan darah ataupun tempat tinggalnya tidak berdekatan,tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang sama,ideology yang sama,dengan kata lain kelompok yang seprofesi.
Contoh : Kelompok Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Kelompok Persatuan Guru republic Indonesia (PGRI).

b.      Gesellschaft
Patembayan atau gesellschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek. Memiliki cirri-ciri diantaraya:
·         Kehidupannya semu
·         Sebagai kehidupan public, sebagai orang yang kebetulan hadir bersama tetapi masing-masing tetap mandiri
·         Bersifat sementara   
Contoh dari gesellschaft adalah peagang dan pembeli. Setelah mereka mereka melakukan transaksi jual beli maka mereka tidak akan bertemu. Artinya kelompok yang mereka ciptakan bersifat sementara.

3.      W.G SUMNER : IN-GROUP DAN OUT-GROUP
Klasifikasi lainya dikemukakan oleh sumner, ia mengelompokan kelmpok yaitu in-group dan out-group. Menurut Sumner di kalangan anggota kelompok dalam dijumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan dan kedamaian sedangkan hubungan antara kelompok dalam dengan kelompok luar cenderung ditandai kebencian, permusuhan, perang clan perampokan.
Menurut Sumner selanjutnya, perasaan yang berkembang pada masyarakat modern ialah patriotisme. Meskipun dalam masyarakat modern batas kelompok telah diperluas dan keanggotaan yang dijadikan acuan ialah kewarganegaraan, namun dalam patriotisme kesetiaan pada kelompok dan pimpinan kelompok serta perasaan etnosentrisme tetap dipertahankan. Setiap warga negara diharapkan berkorban untuk negaranya. Dalam pandangan Sumner patriotisme ini bahkan dapat berkembang menjadi chauvinism.
Contohya suku jawa merupakan kelompok dalam, kemudian suku bugis merupakan kelompok luar dari suku jawa tersebut. Pasti suku jawa menganggap sebelah mata suku bugis dan menganggap kelompoknya adalah yang terbaik. Hal seperti ini akan menyebabkan konflik etnis.

4.      ROBERT K. MERTON  : MEMBERSHIP GROUP DAN REFERENCE GROUP
Membership Group adalah suatu kelompok sosial, di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Batas-batas fisik yang dipakai untuk menentukan keanggotaan seseorang tidak dapat ditentukan secara mutlak. Hal ini disebabkan perubahan-perubahan keadaan. Situasi yang tidak tetap akan memengaruhi derajat interaksi di dalam kelompok tadi sehingga adakalanya seorang anggota tidak begitu sering berkumpul dengan kelompok tersebut walaupun secara resmi dia belum keluar dari kelompok itu.contohya seorang anggota NU bisa saja berteladan pada tokoh agama Islam Indonesia yang bukan anggota NU.
Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seseorang yang bukan anggota kelompok sosial bersangkutan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tadi. Contohnya misalnya seseorang yang ingin menjadi artis tetapi dia tidak lulus tes dan orang tersebut berdandan seperti artis.
 
5.      KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK INFORMAL
a.       Kelompok Formal
Kelompok Formal adalah kelompok yang memiliki struktur dan organisasi yang jelas yang disebut dengan birokrasi. Ciri-ciri kelompok formal adalah:
·         Memiliki tujuan yang hendak dicapai
·         Memiliki struktur organisasi dan pembagian tugas dan wewenang
·         Memiliki peraturan tertulis, disiplin dan loyalitas
·         Aktivitasnya terus menerus
·         Melakukan pengerahan tenaga
Contoh dari kelompok formal adalah birokrasi pemerintah, partai politik dan lembaga pendidikan formal.
b.      Kelompok Informal
Kelompok informal adalah kelompok yang tidak memiliki struktur dan organisasi tertentu, tidak memiliki peraturan tertulis dan tidak memiliki hirarki. Kelompok non formal terbentuk karena sering bertemu. Contohnya kelompok arisan.

6.      COOLEY: PRIMARY GROUP
Primary group adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama yang erat yang bersifat pribadi. Sebagai salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi tadi adalah adanya peleburan individu-individu ke dalam kelompok-kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok juga. Oleh karena itu hubungan sosial di dalam kelompok primer berisfat informal (tidak resmi), akrab, personal, dan total yang mencakup berbagai aspek pengalaman hidup seseorang.ciri-ciri primary group adalah :
·         Jumlahnya kecil
·         Memiliki solidaritas yang kuat, rasa kebersamaanya tinggi
·         Terikat kuat dengan budayanya
·         Antarnanggotanya saling terikat kenal , akrab dan dekat
Contohnya yaitu keluarga, kekerabatan, kelompok RW/RT dan masyarakat desa.
Kemudian ada juga yang dikatakan secondary group. Secondary group memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
·         Jumlah anggotanya besar
·         Rasa kebersamaanya kurang
·         Masing-masing anggota kurang akrab
·         Pola hubungannya kontekstual
Contohya partai politik dan perkumpulan.
III.             Simpulan
Kelompok sosial sangat penting karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Tanpa kita sadari, sejak lahir hingga kini Kita telah menjadi anggota bermacam-macam kelompok.
Banyak tokoh-tokoh yang membahas dan mengkalsifikasikan kelompok sosial ini. Seperti Bierstedt, Merton, Durkheim, Tonnies, Coley, Sumner, Weber dan tokoh lainnya. Tentunya setiap tokoh mengklasifikasikan manusia berbeda-beda. Ada yang dilihat dari solidaritas anggota kelompok, cara interaksi antar anggota kelompok dan sebagainya.

Suatu gejala yang menarik perhatian banyak ilmuwan adalah adanya keterkaitan antara kelompok formal dan kelompok informal. Dalam organisasi formal akan terbentuk berbagai kelompok informal. Nilai dan aturan kelompok informal dapat bertentangan dengan nilai dan aturan yang berlaku dalam organisasi formal.

Directed By : Imam Fauzi, Darno Otnielman D, Denniska Halawa, Anti Agustin, Indriyati Permatasari U. 2013. Bandung College Of Social Welfare

Tidak ada komentar:

Posting Komentar